Pages

 

Senin, Juni 29, 2009

Visioner dan Panjang Angan-angan

1 komentar
Apa bedanya visioner dengan panjang angan-angan? Masih banyak yang tidak bisa membedakan. Sebab saat saya sedang berbicara visi, ada yang menganggap itu adalah panjang angan-angan. Padahal bedanya seperti bumi dan langit. Visi membawa kepada kebaikan dan panjang angan-angan membawa kepada keburukan.
Panjang angan-angan lebih dikaitkan dengan keinginan kosong. Hanya sebuah lamunan dan anggapan keliru tentang masa depan. Orang yang percaya kepada seorang peramal dan bertindak sesuatu hasil ramalan bisa dikategorikan panjang angan-angan.

Dalam sebuah hadits, panjang angan-angan juga dikaitkan dengan kematian. Orang yang panjang angan-angan menganggap akan hidup lama. Yang dimaksud panjang angan-angan ialah meletakan harapan dan keinginan seolah akan terjadi masih jauh dan dia tidak memikirkan kapan kematian akan datang.

Dalam riwayat Bukhari, Anas ra berkata, ”Nabi membuat garis seraya bersabda, ’Ini manusia, ini angan-angannya, sedangkan ini ajalnya. Ketika dia sedang berada dalam angan-angan, tiba-tiba datanglah kepadanya garisnya yang paling dekat.’ Maksud dari ’garisnya yang paling dekat’ adalah ajal kematiannya.

Orang yang panjang angan-angan akan bersikap santai. Dia merasa tidak perlu bertindak segera. Dia menganggap kematiannya masih akan lama. Sementara, orang yang cerdas ialah mereka yang mengingat kematian. Dia akan bertindak segera untuk masa depannya. Ingat mati adalah suatu gambaran bahwa kita harus memperhatikan masa depan kita (hari esok). Inilah yang disebut dengan visi.

Berkata Ibnu Omar r.a: Pada suatu hari aku datang berjumpa Rasulullah s.a.w yang sedang berada di tengah kalangan sahabat yang terkemuka. Lalu berdirilah seorang sahabat daripada Ansar bertanya Rasulullah dengan berkata:

“Ya Rasulullah! Siapakah yang paling pintar dan siapa pula yang paling cerdas akalnya?”

Rasulullah menjawab: “Yang paling cerdas dan yang paling pintar ialah orang yang paling banyak mengingati mati dan yang paling banyak bekal menghadapi mati. Merekalah yang paling pintar dan yang paling cerdas kerana mereka mendapat kemuliaan di dunia dan kehormatan di akhirat.”

Dalam hadis lain Rasulullah bersabda: “Perbanyaklah mengingati mati.” (Hadis Riwayat: At Thabrani)

Jadi orang yang visioner akan bertindak segera untuk mempersiapkan hari esok. Dia akan memperhatikan apa-apa yang dia lakukan untuk hari esok. Sungguh, sangat berbeda dengan apa yang disebut dengan panjang angan-angan.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Hasyr:18)

Memiliki cita-cita, harapan, tujuan, atau visi bukanlah termasuk panjang angan-angan. Mengapa Rasulullah saw hijrah? Sebab ada harapan setelah hijrah. Rasulullah saw memiliki visi Islam akan berkembang setelah hijrah. Meskipun berat, bahkan berkali-kali gagal, tetapi hijrah tetap dilakukan. Visi justru akan membuat kita bergerak. Sementara panjang angan-angan akan menjadikan kita santai.

1 komentar:

polsek karangdowo klaten mengatakan...

Kayaknya kita pernah jumpa bos....? aku Bripka Arief anggota polsek karangdowo